Tentang Himi Persis

Falsafah Gerakan

Himi Persis menjadikan innamal ilmu bitta’allum dari kitab shohih Bukhari sebagai falsafah gerakannya. Karenanya, rangkaian utuh yang disebutkan dalam kitab tersebut tentang innamal ilmu bitta’allum tidak bisa dipisahkan dari keseluruhan hadits-hadits yang dikutip al-Bukhari disana. Dengan demikian, innamal ilmu bitta’allum tidak bisa dilepaskan dari masalah-masalah tafaqquh fiddin dan keulamaan. Sehingga, Himi Persis dengan menjadikan innamal ilmu bitta’allum sebagai falsafah gerakannya hendak menanamkan pada kader-kadernya tentang nilai pentingnya ilmu dan amal. Ilmu harus diamalkan, dan amalan mesti didasarkan pada ilmu. Tindakan, ucapan dan sikap kader tidak boleh asal, mesti dilandasi dengan ilmu. Untuk mewujudkan itu semua, tentunya tidak bisa dilepaskan dari apa yang disebut dengan belajar, belajar dan belajar. Maka dalam paradigma Himi Persis, tidak ada perbuatan tanpa ilmu, tidak ada perkataan atau pendapat tanpa ilmu, dan sikapnya dalam segala hal harus didasarkan pada ilmu. Tiada hari tanpa belajar, karena melalui belajar lah ilmu bisa diperoleh. Inilah pesan utama dari innamal ilmu bitta’allum yang dijadikan falsafah gerakan di Himi Persis.

Visi Himi Persis Masa Jihad 2016-2019

HIMI PERSIS menjadi rahim gerakan yang produktif melahirkan Muslimah Muda Cendekia bagi terciptanya masyarakat ilmiah yang Islami Untuk Indonesia 2045

Visi Himi Persis Masa Jihad 2016-2019 ini terilhami dan terlahir dari Visi besar Himi Persis yang tertuang dalam QA-QD Himi Persis. Visi ini dilandasi tiga nilai dasar gerakan yang kokoh dan integral, yaitu nilai dasar keislaman, keindonesiaan, dan keperempuanan. Pada tahap berikutnya diperlukan proses perumusan, penjabaran, dan strategi pengembangan visi dalam konteks keislaman, keindonesiaan dan keperempuanan.

Misi Himi Persis

1. Menghimpun, menggali, membina, mengembangkan dan mengokohkan potensi dan peran mahasiswa muslimah
2. Berperan secara aktif, kreatif, konstruktif dan inovatif dalam mengembangkan strategi dakwah, kajian pemikiran, ilmu pengetahuan, teknologi dan sosial kemasyarakatan bagi kemajuan umat
3. Berperan sebagai akselerator bagi perbaikan sosial berbasis gerakan intelektual, moral dan spiritual
4. Memberikan kontribusi terhadap penyelesaian permasalahan kebangsaan, keummatan dan keperempuanan
5. Menjalin aliansi strategis dan sinergis dengan elemen lain yang memiliki tujuan yang sama